Senin, 03 Maret 2014

6 Tips Cara Melindungi Android dari Serangan Malware

Banyaknya pengguna perangkat Android membuat banyak menarik perhatian penjahat cyber untuk melakukan berbagai aksi kejahatan seperti pencurian data dengan menyisipkan program jahat atau yang dikenal dengan malware dalam sebuah aplikasi digital.
Bukan hal yang mustahil bila para penjahat cyber dapat melakukan pencegatan pesan, mencuri informasi pribadi, memonitor panggilan telepon, bahkan menyadap mikrofon ponsel yang anda gunakan.
Saat ini penggunaan ponsel atau tablet sudah layaknya seperti komputer pribadi yang dapat digunakan sebagai alat untuk menyimpan data-data yang sifatnya pribadi. Karena itu, untuk melindungi data-data tersebut yang ada di ponsel atau tablet Android, ada baiknya bila anda mengambil langkah cepat untuk menghindarinya. Berikut tipsnya:
1. Download aplikasi dari toko aplikasi resmi
Apabila anda ingin mendownload aplikasi Android, sebaiknya anda download dari toko aplikasi resmi dan punya kredibilitas dalam hal keamanan, seperti misalnya Google Play Store, Samsung, Amazon atau dari toko aplikasi yang disediakan oleh perusahaan operator telekomunikasi.
Karena biasanya pihak toko aplikasi resmi sudah melakukan evaluasi atas setiap aplikasi yang mereka publikasi. Apabila ternyata ditemukan adanya program jahat dalam aplikasi tersebut, maka mereka akan meminta pada pihak pengembang untuk menghilangkannya atau bahkan tidak memberi izin publikasi aplikasi tersebut.
2. Waspadai aplikasi yang mencurigakan
Walaupun aplikasi yang akan anda download ada di toko aplikasi resmi, namun anda tetaplah harus waspada karena terkadang ada juga aplikasi gadungan yang seakan-akan terlihat seperti aplikasi asli.
Sebagai contoh adalah aplikasi yang mengatasnamakan BlackBerry Messenger (BBM) untuk Android yang muncul di Google Play Store pada September 2013. Aplikasi tersebut dipastikan palsu, dan anehnya, ada lebih dari 100 ribu orang yang terkecoh karena telah mengunduhnya. Padahal aplikasi itu tidak lebih dari sebuah layanan spamming.
Apabila anda menemukan adanya sebuah aplikasi yang mencurigakan, sebenarnya ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mengantisipasinya. Lihatlah nama perusahaan/pengembang/penerbit yang merilisnya. Aplikasi BBM sudah pasti dirilis oleh BlackBerry Limited, sebagai pemegang merek BlackBerry dan BlackBerry Messenger.
Selain itu, sebaiknya anda juga membaca ulasan atas aplikasi yang dinilai mencurigakan. Jika semua ulasan memuji-muji secara berlebihan, atau struktur bahasanya kurang lebih sama, maka anda patut curiga padanya. Karena, bisa jadi itu adalah tipuan belaka dari penjahat siber.
3. Hindari aplikasi bajakan
Ahli keamanan Bogdan Botezatu, dari BitDefender, memperingatkan akan adanya bahaya yang ditimbulkan dari sebuah aplikasi bajakan dari sumber atau toko aplikasi yang tidak jelas.
Menurut Botezatu, para penjahat cyber mampu mengambil paket aplikasi Android yang sah (dengan format .APK), lalu menyusupi program jahat dalam aplikasi tersebut dengan proses yang relatif sederhana.
Kebanyakan aplikasi bajakan, atau yang didapat dari sumber yang tidak jelas, mengandung beberapa bentuk program jahat. Selain itu, pembajakan juga merupakan bentuk tidak menghormati hak cipta pembuat aplikasi.
4. Pengaturan
Google sebenarnya sudah menyediakan sejumlah pengaturan pada sistem operasi Android untuk mencegah serangan berbahaya. Android versi 2.2 (Froyo) dan versi di atasnya, pada dasarnya telah menyediakan fasilitas untuk memindai program jahat.
Ketika anda mengunduh dan memasang aplikasi dari sumber yang tidak resmi, Android memberi peringatan atas setiap potensi ancaman. Bagi perangkat Android yang menjalankan sistem operasi versi 4.1 atau lebih tinggi, bisa mengakses fitur tersebut dengan masuk ke Settings / Security / Verify apps.
Selain itu, perangkat yang menjalankan Android versi 4.2 atau lebih tinggi juga sudah dilindungi dari biaya SMS premium. Akan muncul pemberitahuan jika ada sebuah aplikasi yang mencoba untuk mengirim pesan teks menggunakan layanan premium, di mana anda bisa menentukan apakah akan menyetujui atau menolaknya. Fitur ini sudah ada di sistem operasi Android dan tidak perlu diaktifkan.
5. Update software terbaru
Apabila sudah tersedia pembaruan perangkat lunak (software) pada ponsel anda, pastikan anda segera mengunduh dan memasangnya. Google atau vendor akan terus mendorong pembaruan perangkat lunak Android untuk memperbaiki celah, meningkatkan performa, dan menambah fitur baru agar membuat perangkat lebih aman.
Untuk memeriksa pembaruan perangkat lunak ini, anda masuk ke Settings / About phone atau About tablet / System Updates.
6. Pasang aplikasi antivirus untuk Android
Google Play Store juga merupakan rumah bagi ratusan aplikasi antivirus yang menawarkan tambahan lapisan keamanan. Jika mencari dengan kata “antivirus” di Play Store, maka anda akan menemukan lebih dari 250 aplikasi.
Perusahaan seperti Avast, AVG, BitDefender, Kaspersky, Sophos, Symantec (Norton), dan TrendMicro, merupakan perusahaan dan merek terpercaya di industri serta punya pengalaman panjang untuk urusan perangkat lunak antivirus.
Selain itu, pendatang baru Lookout dan TrustGo juga berhasil membangun nama mereka sebagai aplikasi antivirus untuk Android. Lembaga keamanan AV-Test pada awal 2013 menempatkan Lookout dan TrustGo sebagai aplikasi antivirus yang baik untuk Android.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar